Saya bersyukur karena 2 hari kemarin Tuhan ijinkan saya ikut dalam The Global Leadership Summit 2010. Satu hal yang saya syukuri adalah, moment ini seperti menemukan sebuah oase di padang gurun gersang yang sedang saya lalui. Saya memang tidak mengikuti semua sessi, berhubung ada tugas lain di sana. Saya menyempatkan diri mencuri-curi waktu untuk ikut ke dalam ruangan menyaksikan video. Hari pertama, di sessi terakhir, pembicaranya adalah Andy Stanley, tentang "The Upside of Tension". Sessi ini sangat memberkati saya (sekalipun si pembicara berbicara begitu dan sangat cepat), menyadarkan saya bahwa ada betapa banyak tekanan dalam hidup, bahkan setiap detik selalu ada "tekanan" / atau ia menyebutnya tensin (tegangan).
Ada satu ilustrasi menarik yang menjelaskan mengenai tension. Coba rekatkan jari jempol anda dan telunjuk. lalu tekanlah keduanya. Nah, itu lah yang disebut "tension". Ada ketegangan dari tekanan antara jempol dan telunjuk anda. Apakah artinya si Telunjuk akan kesal dengan si jempol? atau sebaliknya? Anda tidak akan memotong jempol anda hanya karena dia memberikan tension terhadap telunjuk anda bukan? Banyak orang yang tidak mengerti, atau lebih tepatnya salah mengerti. Mereka anggap bahwa semua tension harus diselesaikan, harus dihilangkan. Namun, sebenarnya bukan itu yang terbaik. Seperti yang tadi sudah dibahas, bahwa memotong jempol anda, itu bukan pilihan yang tepat. Jadi, bukan dengan memotong sumber tension itu. Yang terbaik adalah bagaimana memanage tension yang ada.
Jika anda meredakan ketegangan itu, maka anda akan menciptakan penghalang dari sebuah perkembangan. Justru anda telah menciptakan ketegangan baru. Karena anda memotong jempol anda, maka anda tidak bisa memegang sebuah pensil, anda tidak bisa menulis banyak tulisan indah, tidak bisa mengikuti ujian negara, atau tidak bisa menandatangani surat pernikahan anda.
Tension membuat anda menjadi bertumbuh, tension membuat anda punya peluang untuk berkembang, tension membuat anda punya kesempatan untuk menghasilkan sesuatu. Tidak akan ada kisah-kisah hebat yang akan ditulis jika tidak ada tegangan pada pensil yang anda pegang. Tidak akan ada alunan musik indah yang memancing decak kagum tanpa adanya jari jemari yang menekan tuts piano. Tidak akan ada masakan lezat yang menari-nari di lidah anda, jika tidak ada tekanan pada sebuah pisau pada talenan anda.
Lalu, yang harus kita lakukan adalah : manfaatkanlah tension itu!
Your passion and your maturity will help you to manage the tension..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment