Anda merasa 'waras' namun bisa dianggap 'gila'

..Kalo habis nonton film bagus biasa saya buat satu perenungan sendiri, jadi kalo sempet monggo dibaca..

Film Shutter Island bercerita mengenai seseorang 'gila' yang mengganggap diri'a waras, namun sebenar'a ia dianggap 'gila'.. kalo secara klinis ia dianggap menderita scizophrenia salah satu personality disorder.. dia menganggap diri itu sebagai seorang yang 'waras'.. ia berperilaku menjadi pribadi yang lain yang 'waras' dalam bayangan'a.. tapi bagi orang lain di sekitar'a ia tidak 'waras'.. dalam film ini, kita akan sulit menebak mana yang 'gila' dan mana yang 'waras'.. tapi itu membuat saya jadi berpikir apakah ukuran suatu 'kewarasan' dan 'kegilaan'?

Bagi sang tokoh dalam film itu, ia 'waras' dan orang lain yang 'gila'.. namun bagi orang lain diri mereka 'waras', dan orang ini yang 'gila'..

Saya jadi teringat akan sebuah kisah yang bagus yang pernah saya dengan di mata kuliah KESEHATAN MENTAL.. Dosen saya bercerita mengenai suatu kisah…

Suatu kala, di suatu kerajaan, tersebut terdapat dua buah sumur, sumber air bagi seluruh penduduknya. Pada suatu hari ada seorang jahat yang meracuni salah satu sumur tersebut dengan suatu racun yang dapat menyebabkan masyarakat yang meminumnya menjadi gila. Maka beberapa saat kemudian, seluruh warga di kerajaan tersebut, menjadi gila. Tetapi dikarenakan raja dan keluarganya meminum dari sumur yang berbeda, maka mereka semua tidak menjadi gila. Raja dan keluarganya, adalah satu-satunya kelompok yang waras.

Melihat kekacauan tsb, raja memerintahkan prajuritnya dan penegak hukum di kerajaannya, untuk mengatasinya. Dan juga menetapkan peraturan baru. Tetapi, diakrenakan semua warga, prajurit dan penegak hukum, di kerajaan tersebut sudah jadi gila, maka peraturan baru tersebut dianggap aneh. Oleh masyarakat, raja tersebut dianggap gila. Dan mereka, meminta raja turun dari tahtanya.

Dengan kejadian ini, istri raja menyarankan bahwa, mereka seharusnya juga meminum dari sumur yang mengandung racun tersebut. Akhirnya raja dan keluarganya pun meminumnya. Dan mereka pun menjadi gila….

Meskipun Negara itu menjadi Negara gila, dengan hukum yg aneh dan berbeda, tapi itu tidak menjadi masalah kerajaan tersebut hidup aman dan tenteram..


SO.. APA UKURAN "BENAR/SALAH?" APA UKURAN "WARAS/GILA"?

Jawaban'a adalah semua tergantung mayoritas..

apa yang dikatakan orang banyak dijadikan patokan sebagai suatu ukuran kebenaran.. dan apa yang ditentang oleh orang banyak dianggap sebagai suatu kesalahan..
apa yang dilakukan orang banyak dianggap sebagai suatu "kewarasan", dan apa yang dilakukan oleh sedikit orang dianggap sebagai suatu "kegilaan"..

dan tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu saat yang salah bisa menjadi benar, benar menjadi salah.. "kegilaan" menjadi suatu "kewarasan", dan suatu "kewarasan" bisa menjadi "kegilaan"..

Hemh.. saya jadi berpikir bahwa kadang saya terlalu naif ingin menyembuhkan "kegilaan" orang tapi tidak mengerti apa yang dianggap dia sebagai "kewarasan"..


hanya sebuah perenungan pribadi..

0 comments:

Post a Comment